Sabtu, 19 Maret 2011

Stadion Teladan Bisa Seperti Wembley


Stadion Teladan merupakan salah satu aset terpenting dalam pengembangan dan kemajuan industri sepakbola di Medan. Peran sebuah stadion bisa memberikan dampak positif bagi semua elemen masyarakat, khususnya para pecinta dan penggila sepakbola.

Demikian dikatakan Vice President Liga Primer Indonesia (LPI) Regional Sumatera-Aceh, Avian Tumengkol, Selasa (15/3). Kepada Waspada, Avian mengatakan harapannya Pemko Medan dapat mengambil bagian penting untuk memaksimalkan keberadaan stadion kebanggaan PSMS itu.

"Stadion Teladan punya potensi yang luar biasa untuk menjadi persepakbolaan daerah kita di Medan menuju industrialisasi sepakbola. Kontribusi dan industri sepakbola ini bisa menguntungkan semua elemen masyarakat," jelas Avian.
Avian mencontohkan, jika Stadion Teladan dikelola secara profesional dan memberdayakan potensi bisnisnya, hasilnya akan dinikmati oleh masyarakat. Avian menambahkan sudah saatnya Pemko Medan membuktikan keseriusannya memajukan sepakbola di Medan dengan merenovasi stadionnya sehingga bisa menguntungkan para pemangku kepentingan industri sepakbola di daerah.

"Kalau stadion kita bisa memenuhi standar internasional dan semua penonton bisa merasakan kenyamanan dan keamanan, yang untung kan semua masyarakat di Medan. Tidak menutup kemungkinan Teladan bisa jadi semacam Stadion Wembley di Indonesia," terangnya.

Karena itu, diimbau semua elemen turut ambil bagian. Selain pemerintah, para suporter juga harus berperan secara positif untuk memelihara stadionnya hingga petugas kebersihan dan panitia pelaksaan pertandingan harus profesional.

"Dan semua layanan kepada penonton juga profesional. Tentu para pemain akan tampil dengan permainan cantik di hadapan suporternya dan perusahaan swasta dengan sendirinya invenstasi untuk memajukan industrialisasi sepakbola bersama," tegas Avian menambahkan Konsorsium LPI siap membantu dalam hal investasi untuk mendukung pemerintah daerah.

“Kami justru menawarkan kepada pihak Pemko (Medan) untuk memberikan pendanaan renovasi stadion. Investasi ini bertujuan untuk kepentingan bersama, maka saya berharap Walikota berkenan memberikan izin untuk langkah perbaikan ini,” harap Avian.

Menanggapi itu, Walikota Medan Rahudman Harahap menyatakan komitmennya turut mendorong perubahan dan kemajuan dalam rangka mereformasi persepakbolaan daerah di Sumut, khususnya di Medan.
"Ya, saya mendukung semua upaya kemajuan sepakbola kita karena sepakbola ini dapat mempersatukan kita semua menjadi satu keluarga besar. Kondisi Teladan memang sudah menjadi perhatian saya dan demi kenyamanan masyarakat di stadion, Pemko (Medan) akan lakukan renovasi dalam waktu dekat," ungkap Rahudman yang juga pemerhati sepakbola.

Kamis, 17 Maret 2011

Musim ini saatnya bagi PSMS?

MEDAN - Sejak terdegradasi dari Liga Super Indonesia dua musim lalu, PSMS Medan belum juga menemukan cara agar kembali berkompetisi di kasta teratas pesepakbolaan tanah air itu. Gonta ganti pelatih dan sejumlah pemain beken didatangkan namun belum juga berhasil mengangkat prestasi tim. Bahkan Ayam Kinantan hampir terdegradasi musim lalu.
      
Kondisi juga berlanjut di awal musim Divisi Utama 2010/2011 ini. Mengawali start dengan dua kemenangan kandang atas Persitara dan Persikabo, PSMS kembali terpuruk dengan tiga kekalahan beruntun dari tur Acehnya. Kegagalan yang berujung pemecatan terhadap Zulkarnain Pasaribu dan asisten-asistennya.
      
Tim tak lebih baik saat pelatih kenyang pengalaman seperti Rudy Keltjes dihadirkan. Menjalani satu laga yang berujung kekalahan kandang atas Persih, Rudy memilih mundur. Pupuskah mimpi ke ISL?
      
Ternyata tidak. Suharto dan Asistennya Edy Syahputra yang sebelumnya membesut Bintang Medan dihadirkan untuk membenahi tim. Aroma ketidakyakinan pun muncul mengingat Suharto belum punya pengalaman membesut tim untuk kompetisi profesional seperti Divisi Utama.
      
Namun kenyataan berkata lain. PSMS bangkit dan Suharto cs menjawab keraguan dengan sederetan kemenangan. Mulai dari kemenangan atas Persires Rengat (3-0), Pro Titan FC (2-0) yang dilanjutkan dengan menahan imbang PSLS Lhokseumawe dan PSSB Bireuen di laga away menempatkan PSMS di posisi empat klasemen pada akhir putaran pertama.
       
Meski sempat takluk dari Persipasi Bekasi 2-3, PSMS pulang dengan kepala tegak karena menyajikan perlawanan berkualitas. Persita Tangerang pun ditahan imbang 1-1 di kandangnya. Kepercayaan diri berlanjut di Teladan dengan melibas PSSB (3-0), PSLS (1-0) dan terakhir Pro Titan (2-1). Mempertahankan posisi di papan atas, semua pihak pun percaya ini bakal menjadi tahunnya PSMS.
  
Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa meyakini hal itu. Menurutnya ini merupakan musim dimana PSMS patut mendapatkan tiket kembali ke ISL. Tempat seharusnya Ayam Kinantan berada dan bertarung bersama seteru-seterunya Persija, Persib dan lainnya.
   
"Saya pikir ini tahunnya PSMS. Dan hasil positif yang kita raih belakangan ini tetap menjaga peluang kita untuk mencapai ISL. Semua pihak bekerja keras untuk ini baik tim maupun suporter yang selalu mendukung kita," ujar Benny.
      
Namun perjalanan PSMS masih panjang. Dua laga away ke depan Persih dan Persires akan menjadi penjegal langkah PSMS. Selanjutnya, Persiraja, PSAP dan PS Bengkulu yang harus dilewati sebelum akhirnya menutup musim berhadapan dengan Persikabo dan Persitara.
      
"Kita harap terus meraih hasil positif ke depan. Meskipun kita tahu jalan selanjutnya tidak akan mudah," lanjut Benny.